235 research outputs found

    Mpd Bukan Advokat Para Notaris Berdasarkan Undang-undang No.30 Tahun 2004 Tentang Jabatan Notaris

    Full text link
    Notary is apublic official who runs most of the public functionsin the state, especially in the civil law. Notary has authority to make authentic certificate of all deeds, agreements, and regulations which is obligated by legislation or which is desired by an interested party, to be declared in the deed authentic, guaranteeing deed date, saving certificates, giving grosse, copies and citations of certificates, all along the deed is not assigned or excluded to the officer or other person which is specified by law.In the authority need to carry out surveillance and MPD is the only aut horized institution to implement surveillance, inspection and giving punishment toward notaries in the district/city. The institution exists of Region Supervisor Council and the Central Supervisors Council.MPD has a special authority which can be run to check notary relate to the investigators request, prosecutors or judges to take a photocopy minuta or other documents which is attached to the minuta or protocols in Notary storage, calling the Notary related to deed which has been made or notary protocols which are in Notary storage

    Pengaruh Model Pembelajaran Learning Cycle Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Siswa

    Full text link
    Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Learning Cycle pada konsep Sistem Pencernaan pada Manusia terhadap keterampilan berpikir kritis siswa. Adapun model pembelajaran Learning Cycle yang diterapkan adalah jenis 5E (Engangement, Exploration, Explanation, Elaboration dan Evaluation). Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP N 9 Kota Tangerang Selatan sedangkan sampelnya adalah seluruh siswa di kelas VIII 7 (38 orang) dan VIII 8 (38 orang) SMP N 9 Kota Tangsel. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik Sampling Purposive. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian Quasi-eksperimental design dengan desain penelitian berupa nonequivalent control group design. Instrumen yang digunakan berupa tes tertulis berupa pilihan ganda dan esai yang ditujukan untuk mengukur keterampilan berpikir kritis. Sedangkan lembar observasi digunakan untuk mengamati keterlaksanaan model pembelajaran Learning Cycle oleh guru dan keterampilan berpikir kritis yang tergali oleh siswa. Analisis data menggunakan uji-t diperoleh hasil thitung 3,703 dan ttabel pada taraf signifikansi 5 % sebesar 2, maka thitung > ttabel. Hal ini dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran Learning Cycle pada konsep Sistem Pencernaan pada Manusia berpengaruh terhadap keterampilan berpikir kritis siswa

    Konsekuensi Hukum Bagi Seorang Arbiter dalam Memutus suatu Perkara Berdasarkan Undang-undang No. 30 Tahun 1999

    Full text link
    Arbitrase sebagai salah satu alternatif dalam penyelesaian perkara khususnya perkara yang dapat didamaikan banyak diminati oleh kalangan pelaku USAha, karena sifat kerahasiaannya dan diselesaikan dengan waktu yang sudah ditentukan oleh undang-undang (Undang-undang No.30 tahun 1999).Proses persidangan arbitrase dipimpin oleh seorang arbiter, baik tunggal maupun majelis, yang penting jumlah arbiter adalah ganjil.Hal ini dimaksudkan untuk memudahkan di dalam mengambil keputusan. Sebagai seseorang yang di amanahi untuk menjadi seorang arbiter adalah mengemban tugas yang tidak ringan. Dia harus dapat adil, tidak memihak, serta dapat menyelesaikan tugas yang diberikan dengan memberikan hasil putusan dalam jangka waktu yang sudah ditentukan oleh undang-undang, yaitu 180 hari dengan perpanjangan waktu 60 hari.Waktu yang telah ditetapkan oleh undang-undang no.30 tahun 1999 tersebut di atas harus benar-benar di jalankan oleh seorang arbiter, sebab jika tidak, maka dia di ganjar untuk mengembalikan biaya-biaya yang telah dikeluarkan oleh para pihak disamping juga dapat memunculkan rasa tidak percaya terhadap lembaga arbitrase yang diharapkan dapat menyelesaikan perkara yang tengah dihadapi dalam waktu yang tidak begitu lama

    Model Pembelajaran Berdasarkan Teori Multiple Intellegence Yang Dominan Dalam Kelas Pada Materi Tekanan

    Full text link
    Kecerdasan Majemuk atau Multiple Intellegences merupakan suatu kemampuan untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapi dalam kehidupan. Kecerdasan majemuk jarang sekali ditinjau sebagai salah satu pertimbangan untuk keberhasilan proses pembelajaran, dalam hal ini membuat siswa memahami materi yang diajarkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kecenderungan kecerdasan siswa yang dominan dalam kelas dan merancang strategi pembelajaran yang sesuai dengan kecenderungan kecerdasan tersebut dalam upaya meningkatkan pemahaman siswa pada materi tekanan. Berdasarkan hasil analisis data, diperoleh presentase ketercapaian kognitif siswa sebesar 83%. Nilai ini lebih besar dari standar minimum ketercapaian kognitif yaitu 70%. Sementara itu, aktivitas mandiri (intrapersonal) didapati memiliki persentase tertinggi, yaitu 78,15% diikuti dengan aktivitas berkelompok siswa yang hanya 54,6%. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dikembangkan dengan pertimbangan dominasi aktivitas mandiri (intrapersonal),. Implementasi dari RPP ini diharapkan mampu mengembangkan kecerdasan intrapersonal siswa dalam rangka meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran

    The Knowledge and Experience of Dengue Mosquitoes Among Housewives

    Full text link
    Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) prevention programs in Semarang, were focused through controlling mosquito breeding sites (PSN), but the implementation of PSN was not become a habit in every household. The objective of this study was to explore knowledge and experience of dengue mosquitoes among housewives in the endemic villages.The research was using qualitative methods. Subjects of the study were 17 housewives which selected by purposive sampling. The data collection was carried in Sendangmulyo village, Semarang, through observation, focus groups discussions, and indepth interviews. The techniques used to test data validity were triangulation and member checking method. Data were analyzed using content analysis approached. The results showed that housewives classifying mosquito based on time occurrence whether the presence of mosquito in environment was perceived naturally.  Unoptimalized PSN behavior was based on the lack of housewives knowledge on larvae development stages. Mosquito was not considered as a threatening because night mosquito biting was directly more disturbing rather than day mosquitoes’. Health promotion program could increase dasa wisma cadres knowledge and skill, particularly on mosquito life cycle and the correct stages of PSN behavior. This study did not distinguish the demographic characteristics of informants. Further reserch could explore it or develop media based on local knowledge and experience

    Behaviour of Ledok Village Community, Salatiga City in Draining Water Container for Dengue Vector Control

    Full text link
    Kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) melalui 3M plus (menguras, mengubur, menutup kontainer air) adalah salah satu upaya pengendalian vektor Demam Berdarah Dengue (DBD) yang efektif dan ramah lingkungan. Masyarakat Kelurahan Ledok, Kota Salatiga lebih memilih tindakan menguras untuk pengendalian vektor DBD dibandingkan tindakan larvasidasi atau pemberian ikan pemakan jentik di lingkungan mereka. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi hubungan faktor demografi (jenis kelamin, usia, pendidikan, pekerjaan), sikap, dan alasan melakukan tindakan menguras tempat penampungan air terhadap perilaku menguras penampungan air. Jenis penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan rancangan cross sectional. Sebanyak 50 orang sebagai sampel penelitian diambil secara kluster yaitu seluruh rumah di wilayah Rukun Tetangga (RT)1/Rukun Warga (RW)5 dan RT 1/RW 8 Kelurahan Ledok. Pengumpulan data dilakukan Oktober 2013. Ada hubungan yang signifikan antara jenis kelamin dengan perilaku menguras penampungan air. dan alasan melakukan perilaku menguras dengan tindakan menguras penampungan air. Faktor kebersihan menjadi indikator utama responden untuk melakukan tindakan menguras tempat air. Kata kunci: menguras, penampungan air, perilaku, pengendalian vektor DB
    • …
    corecore